BAB IV
Kevin
Wijaya sudah menggunakan kemeja dan jas berwarna biru tua. Hari ini, Ia dan
kakek akan makan malam bersama dengan keluarga Rina lagi. Jika sebelumnya
mereka hanya makan di rumah, hari ini sangat spesial karena Kevin berhasil
membujuk dan merayu sepupunya untuk memberikan satu meja besar VIP di Royal
Resto untuk dirinya.
Alexandra
memang sepupunya, namun gadis itu sangat pemilih dalam memberikan meja kosong
di Royal Resto karena setiap hari tidak pernah ada yang kosong. Alexandra
langsung mengosongkan meja besar VIP setelah Kevin merengek dan memohon. Butuh
waktu satu minggu sampai meja itu benar-benar disediakan untuk Kevin.
“Kakek, kau
ingin turun atau tidak?” teriakan Kevin memecahkan lamunan Kakeknya yang sedang
memandang foto Alexa dan Kevin di meja kerja Alexa.
“Kau tidak
pernah senang melihat kakekmu ini bahagia” gerutu kakeknya yang langsung keluar
dari ruang kerja Alexa.
Alexa di
undang untuk makan malam juga, namun Ia harus menyelesaikan beberapa masalah
yang terjadi di Royal Resto yang berada di Royal Hotel. Asisten koki disana
tiba-tiba saja terluka dan membuat semua orang panik. Untung saja tidak sampai
cidera parah, Alexa hampir saja menangis jika terjadi sesuatu pada karyawannya.
Rina dan
keluarganya termasuk kakak-kakaknya dan kakak iparnya masuk ke Royal Resto
dengan gaun hitam selutut sama seperti gaun yang digunakan kakak iparnya.
Sedangkan kedua kakaknya menggunakan setelan jas berwarna seragam dengan gaun
Rina. “Atas nama Kevin Wijaya” setelah itu pelayan langsung mengantarkan Rina
kesebuah ruangan yang lebih mewah dari ruangan yang Ia lewati tadi. Dengan
warna cokelat yang mendominasi dan lampu-lampu berbentuk bulat yang tidak
mencolok membuat ruangan itu sunggu indah. pantas saja sangat sulit mendapatkan
meja disini.
“Hai....” Tuan
Wijaya berteriak seraya melambai pada Rina. Dengan langkah yang tegap dan
cepat, Rina dan keluarganya menghampiri Kakek Kevin dengan tersenyum ramah.
“Aku tidak
percaya kita makan di tempat ini” Ucapan Nathan membuat Kevin tersenyum penuh
kemenangn. “Kau pasti merengek pada sepupumu” kalimat terakhir Nathan membuat
senyum di wajah Kevin perlahan memudar.
“Nathan, cukup
mengejek kekasihku” Rina merangkul lengan Nathan.
“Oh hentikan
itu, hanya aku disini anak muda yang tidak punya pasangan?” Nathan menengok
Benny dan Kasandra yang juga melakukan hal yang sama.
“Sudah
kubilang aku akan memperkenalkanmu dengan cucu perumpuanku. Percayalah dia
sangat cantik” Kakek Kevin menepuk-nepuk punggung Nathan.
“Sudahlah kek,
jika Lexa dengar Dia akan mengusir kita dari sini” Kevin menggeleng tidak
percaya dengan kelakuan kakeknya sendiri.
Mereka makan
dengan sajian yang sudah disiapkan spesial oleh Jonatan. Semuanya makan dengan
lahap dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan Royal Resto, tentang
kokinya tentang desain interiornya dan juga tentang pemiliknya. Kakek Kevin
tidak pernah menyebutkan namanya, beliau hanya menyebutnya dengan cucunya yang
paling cantik.
“Selamat
malam...” suara seorang wanita membuat semua orang menoleh kepadanya. Wanita
itu berdiri tepat di samping kakek kevin. Alexandra.
“Cucuku...”Kakeknya
sudah berdiri dan mencium Alexa penuh cinta. Alexa tentu membalas ciuman itu di
pipi kakeknya. Walau sudah sangat keriput, namun Alexa senang memberikan ciuman
pada kakeknya karena Ia sangat mencintai kakeknya.
“Kau sulit
sekali dihubungi” Kevin ikut berdiri lalu memeluk dan mencium pipi Alexa.
“Oh Kevin. Kau
sedang bersama Rina.” Alexa kaget dan mendorong tubuh Kevin sedikit.
“Tidak apa-apa,
aku sudah sering melihatnya menciummu” ucap Rina sambil tertawa. Rina memang
sudah tahu bahwa Kevin selalu seperti itu pada Alexa, namun Rina tahu bahwa
Kevin lebih mencintainya daripada Alexa. Karena, Alexa dan Kevin sudah seperti
kakak dan adik kandung. Rina juga melakukan itu dengan kakak-kakak
laki-lakinya, jadi Ia sangat mengerti.
“Dengar.. sini
biar kucium kau sekali lagi” Kevin memajukan bibirnya namun belum sempat
menyentuh pipi Alexa sebuah buku menu menempel tepat di bibirnya.
“Jika kalian
ingin memesan sesuatu untuk cemilan” Kevin tahu suara itu. Daniel.
Daniel
mengusap rambut Alexa sesaat dan berlalu pergi. Ia tidak lupa tersenyum penuh
kemenang ke arah Kevin. Alexa tahu betul bahwa Daniel tidak suka Ia di cium
oleh laki-laki mana pun termasuk Kevin dan terkecuali kakeknya.
“Biar aku
kenalkan kau kepada mereka” Tuan Wijaya berdiri dan merangkul Alexa. “Kenalkan
dia cucu tercantikku yang selalu aku ceritakan, Alexandra Wijaya”
“Salam kenal
semuanya” Alexa tersenyum pada Rina, ayahnya dan kakeknya. Benny duduk di ujung
namun masih terlihat dan Alexa juga memberikan senyum itu pada Benny dan
Kasandra.
“Dia temanku,
Galih Pratama. Tentu aku lebih tampan darinya cucuku” Kakek Alexa menunjuk
kakek Rina yang duduk di samping Alexa berdiri sekarang. “lalu itu anaknya, dan
kau pasti tahu itu Rina disebelahnya kakak iparnya Kasandra dan sebelahnya
tentu saja kakak pertama Rina yaitu Benny” Alexa tersenyum lagi satu persatu ke
arah mereka semua. “dan yang terakhir, duduklah disini” Alexa di dorong ke kursi
yang sebelumnya di duduki kakeknya. “di sampingmu adalah Nathan pratama orang
yang akan ku jodohkan denganmu” Alexa kaget luar biasa ketika kakeknya
mengatakan kata jodoh. Namun saat
Alexa menoleh dan mendapati siapa yang berada di sampingnya, Ia terasa
jantungnya berhenti berdekat detik itu juga. Impossible.
Nathan
memandang tidak percaya sejak awal kedatangan Alexa, Ia memang sempat curiga
bahwa Alexa mungkin saja keluarga dari Royal Group karena nama belakangnya.
Namun, nama wijaya sudah sangat sering di Indonesia jadi itu bisa saja suatu
kebetulan. Namun, saat ini detik ini juga Nathan hampir tidak bisa menghirup
oksigen di sekitarnya, melihat Alexa duduk di sampingnya. Ini nyata.
“kakek, aku
tidak suka dengan kalimat terakhirmu” Alexa menoleh menatap kakeknya yang
sekarang sudah duduk dengan kursi tambahan di sampingnya.
“Sudah aku
bilang kek, wanita kasar ini tidak akan suka” Kevin ikut berbicara.
Kakek Alexa
yang di tatap begitu tajam oleh Alexa tidak dapat berkata apapun. Alexa memang
sangat menyayangi kakeknya, namun Ia tidak suka saat kakeknya mulai bicara
sembarangan seperti tadi. Ini bukan
lelucon.
“Aku harus
keluar, ada pekerjaan yang belum selesai” tanpa menghadap ke kakeknya, Alexa
langsung berdiri dan permisi kepada semuanya lalu pergi begitu saja.
Nathan
memandang punggung Alexa yang keluar dari Restaurant. Tiba-tiba saja Nathan
berdiri, “Aku harus pergi. Ada pasien yang harus aku periksa. Terimakasih kakek
atas makan malam yang lezat.” Begitu mengucapkan terimakasih, Nathan segera
berlari. Dia berbohong, tak ada pasien yang harus Ia periksa kali ini, Ia hanya
ingin mengejar Alexa.
Nathan berlari
secepat mungkin mengejar Alexa. Nathan mengikuti Alexa sampai di ruang
kerjanya. Sebelum Nathan sempat memanggil Alexa, gadis itu sudah lebih dulu
menutup pintu ruang kerjanya. Perlahan Nathan berjalan menuju ruangan tersebut.
Nathan
mengetuk pintu. Tak ada jawaban, Nathan mengetuk tidak kali lagi. Butuh waktu
sekitar lima detik sampai suara Alexa terdengar olehnya.
“Masuk”
Nathan memutar
kenop pintu lalu masuk ke dalam ruang kerja Alexa. Beberapa detik Alexa hanya
memandang kaget, tidak tahu apa yang harus Ia lakukan.
“Kau..” Alexa
berjalan mendekati Nathan, namun bukan Nathan tujuannya melainkan pintu yang
masih terbuka. Dengan cepat Alexa menutup dan mengunci pintu tersebut.
“Silahkan duduk”
Nathan duduk
di sofa setelah Alexa juga duduk di sofa yang lainnya.
“Aku tidak
tahu jika kau adalah kakak laki-laki Rina” ucap Alexa seraya menatap Nathan.
“Aku juga
tidak tahu jika kau adalah cucu paling cantik dari kakeknya Kevin” Ucapan
Nathan membuat Alexa sedikit menyipitkan matanya.
“Aku tahu kita
tidak mengenalmu dengan baik, kau hanya rekan kerja Dr. Lee, namun aku punya
satu permintaan yang mau tidak mau kau harus menurutinya” Alexa masih menatap
Nathan.
“Sepertinya
aku tahu apa permintaanmu” Nathan menyandarkan punggungnya ke sofa.
“Itu lebih
baik, aku tidak perlu menjelaskannya” Alexa membuang muka ke arah jendela dan
berdiri mendekati tanaman-tanamannya.
Nathan
mengikuti langkah Alexa, Ia mengikuti arah pandang Alexa. Awalnya Nathan
mengira Alexa memandang tanaman yang ada di dekat jendela, namun setelah Ia
perhatikan dengan seksama, Alexa hanya melamun tidak melihat apapun.
“Aku tidak
akan memberi tahu keluargamu, tapi yang aku ingin katakan adalah....” Nathan
tak melanjutkan ucapannya karena pada detik itu juga Alexa berbalik dan menatap
Nathan.
“Mayoritas
penyakit hemofilia yang hidup dengan normal karena adanya dukungan keluarga.
Itu yang ingin kau katakan?” Alexa harus sedikit menengadah saat menatap mata
Nathan dengan posisi berdiri seperti sekarang.
Nathan tak
menjawab, Ia sibuk memandang mata Alexa.
“Okay,
Dr.Nathan. Anggap kau tidak tahu dan bersikap normal di depan semuanya” Alexa tersenyum.
Tidak. Nathan
kehilangan suaranya untuk menjawab perkataan Alexa, tiba-tiba Ia seolah
kehilangan oksigen. Alexa tersenyum padanya dengan jarak hanya satu meter. “I’m
going crazy” gumam Nathan yang membuat Alexa menyipitkan mata tanda tidak
mengerti.
Tok Tok Tok
Ketukan pintu,
dengan sigap Alexa berjalan ke arah pintu dan membukanya.
“Tidak
biasanya Kau mengunci pintumu sayang” Jo langsung masuk dan mencium kening
Alexa.
Nathan
menyaksikannya, melihat lagi-lagi tinggi dan berbadan tegap dengan pakaian koki
sedang mencium kening Alexa. Saat itulah pikiran Nathan melayang kemana-kemana.
“Ohh Kau
sedang ada tamu, maafkan aku” Jo menatap Nathan dan tersenyum, reflek Nathan
pun membalas senyum itu.
“Ada apa Jo?”
Alexa yang merasa tatapan Jo ke Nathan berbeda dari tatapan Jo yang biasanyapun
mencoba memecahkan suasana.
“sejak kapan
aku perlu alasan untuk menemuimu sayang?” Jo mengelus puncak kepala Alexa.
“Tapi karena kau sedang ada tamu, aku rasa aku bisa menunggu sampai urusanmu
selesai” detik berikutnya Jo sudah mencium pipi Alexa dan berjalan pergi.
Alexa kembali
menutup pintu dan melihat ke arah Nathan. Laki-laki yang Ia lihat sedang
melihat ke arahnya dengan tatapan yang aneh. Alexa tidak tahu tatapan apa itu,
tapi itu memang aneh.
“Aku tidak
tahu apa yang kau jadikan alasan kepada kakek sampai kau bisa berada di
ruanganku begitu lama” Alexa melipat kedua tangannya di dada.
Nathan
berjalan mendekati Alexa. “Alasan yang bisa membuatku berada disini selama
mungkin”
Alexa
mebelalakan matanya tidak percaya dengan kalimat yang baru saja Nathan ucapkan
kepadanya. “Terserah, tapi kau bisa keluar sekarang”
Nathan yang
mendengar kalimat yang menandakan Ia sudah diusir dari tempat tersebutpun
segera berjalan menuju pintu keluar. Namun, Nathan kembali berbalik sebelum Ia
memutar kenop pintu. “Sepertinya aku tertarik dengan tawaran kakekmu”
Alexa baru
saja ingin menimpali perkataan Nathan, tapi orang yang membuatnya kaget itu
sudah tidak ada.

BalasHapusHanya di ICG88.COM dimana kamu bisa mainkan berbagai permainan di HKB Gaming,IDNPLAY, dan Gudang Poker! tentunya dengan inovasi terbaik.gabung dan buktikan sendiri promo dan bonusnya :
Bonus New Member 20%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 300.000,-
* TurnOver 4X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Di Berikan Di Depan
* Jika Tidak Mencapai Ketentuan Bonus Maka Bonus Akan Di Tarik Melalui Nominal Withdraw
Bonus Deposit Kedua & Selanjutnya 5%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 100.000,-
* TurnOver 5X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Diberikan Di Depan
Tunggu apa lagi,gabung dan dapatkan bonus serta jackpotnya!
hubungi kami di :
BBM : e3a9c049
LINE: icg88poker
Whattsapp : 081360618788