Rabu, 02 November 2016

[NOVEL] Don't Love Me - Bab IV

BAB IV
            Kevin Wijaya sudah menggunakan kemeja dan jas berwarna biru tua. Hari ini, Ia dan kakek akan makan malam bersama dengan keluarga Rina lagi. Jika sebelumnya mereka hanya makan di rumah, hari ini sangat spesial karena Kevin berhasil membujuk dan merayu sepupunya untuk memberikan satu meja besar VIP di Royal Resto untuk dirinya.

Alexandra memang sepupunya, namun gadis itu sangat pemilih dalam memberikan meja kosong di Royal Resto karena setiap hari tidak pernah ada yang kosong. Alexandra langsung mengosongkan meja besar VIP setelah Kevin merengek dan memohon. Butuh waktu satu minggu sampai meja itu benar-benar disediakan untuk Kevin.
“Kakek, kau ingin turun atau tidak?” teriakan Kevin memecahkan lamunan Kakeknya yang sedang memandang foto Alexa dan Kevin di meja kerja Alexa.
“Kau tidak pernah senang melihat kakekmu ini bahagia” gerutu kakeknya yang langsung keluar dari ruang kerja Alexa.
Alexa di undang untuk makan malam juga, namun Ia harus menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi di Royal Resto yang berada di Royal Hotel. Asisten koki disana tiba-tiba saja terluka dan membuat semua orang panik. Untung saja tidak sampai cidera parah, Alexa hampir saja menangis jika terjadi sesuatu pada karyawannya.
Rina dan keluarganya termasuk kakak-kakaknya dan kakak iparnya masuk ke Royal Resto dengan gaun hitam selutut sama seperti gaun yang digunakan kakak iparnya. Sedangkan kedua kakaknya menggunakan setelan jas berwarna seragam dengan gaun Rina. “Atas nama Kevin Wijaya” setelah itu pelayan langsung mengantarkan Rina kesebuah ruangan yang lebih mewah dari ruangan yang Ia lewati tadi. Dengan warna cokelat yang mendominasi dan lampu-lampu berbentuk bulat yang tidak mencolok membuat ruangan itu sunggu indah. pantas saja sangat sulit mendapatkan meja disini.
“Hai....” Tuan Wijaya berteriak seraya melambai pada Rina. Dengan langkah yang tegap dan cepat, Rina dan keluarganya menghampiri Kakek Kevin dengan tersenyum ramah.
“Aku tidak percaya kita makan di tempat ini” Ucapan Nathan membuat Kevin tersenyum penuh kemenangn. “Kau pasti merengek pada sepupumu” kalimat terakhir Nathan membuat senyum di wajah Kevin perlahan memudar.
“Nathan, cukup mengejek kekasihku” Rina merangkul lengan Nathan.
“Oh hentikan itu, hanya aku disini anak muda yang tidak punya pasangan?” Nathan menengok Benny dan Kasandra yang juga melakukan hal yang sama.
“Sudah kubilang aku akan memperkenalkanmu dengan cucu perumpuanku. Percayalah dia sangat cantik” Kakek Kevin menepuk-nepuk punggung Nathan.
“Sudahlah kek, jika Lexa dengar Dia akan mengusir kita dari sini” Kevin menggeleng tidak percaya dengan kelakuan kakeknya sendiri.
Mereka makan dengan sajian yang sudah disiapkan spesial oleh Jonatan. Semuanya makan dengan lahap dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan Royal Resto, tentang kokinya tentang desain interiornya dan juga tentang pemiliknya. Kakek Kevin tidak pernah menyebutkan namanya, beliau hanya menyebutnya dengan cucunya yang paling cantik.
“Selamat malam...” suara seorang wanita membuat semua orang menoleh kepadanya. Wanita itu berdiri tepat di samping kakek kevin. Alexandra.
“Cucuku...”Kakeknya sudah berdiri dan mencium Alexa penuh cinta. Alexa tentu membalas ciuman itu di pipi kakeknya. Walau sudah sangat keriput, namun Alexa senang memberikan ciuman pada kakeknya karena Ia sangat mencintai kakeknya.
“Kau sulit sekali dihubungi” Kevin ikut berdiri lalu memeluk dan mencium pipi Alexa.
“Oh Kevin. Kau sedang bersama Rina.” Alexa kaget dan mendorong tubuh Kevin sedikit.
“Tidak apa-apa, aku sudah sering melihatnya menciummu” ucap Rina sambil tertawa. Rina memang sudah tahu bahwa Kevin selalu seperti itu pada Alexa, namun Rina tahu bahwa Kevin lebih mencintainya daripada Alexa. Karena, Alexa dan Kevin sudah seperti kakak dan adik kandung. Rina juga melakukan itu dengan kakak-kakak laki-lakinya, jadi Ia sangat mengerti.
“Dengar.. sini biar kucium kau sekali lagi” Kevin memajukan bibirnya namun belum sempat menyentuh pipi Alexa sebuah buku menu menempel tepat di bibirnya.
“Jika kalian ingin memesan sesuatu untuk cemilan” Kevin tahu suara itu. Daniel.
Daniel mengusap rambut Alexa sesaat dan berlalu pergi. Ia tidak lupa tersenyum penuh kemenang ke arah Kevin. Alexa tahu betul bahwa Daniel tidak suka Ia di cium oleh laki-laki mana pun termasuk Kevin dan terkecuali kakeknya.
“Biar aku kenalkan kau kepada mereka” Tuan Wijaya berdiri dan merangkul Alexa. “Kenalkan dia cucu tercantikku yang selalu aku ceritakan, Alexandra Wijaya”
“Salam kenal semuanya” Alexa tersenyum pada Rina, ayahnya dan kakeknya. Benny duduk di ujung namun masih terlihat dan Alexa juga memberikan senyum itu pada Benny dan Kasandra.
“Dia temanku, Galih Pratama. Tentu aku lebih tampan darinya cucuku” Kakek Alexa menunjuk kakek Rina yang duduk di samping Alexa berdiri sekarang. “lalu itu anaknya, dan kau pasti tahu itu Rina disebelahnya kakak iparnya Kasandra dan sebelahnya tentu saja kakak pertama Rina yaitu Benny” Alexa tersenyum lagi satu persatu ke arah mereka semua. “dan yang terakhir, duduklah disini” Alexa di dorong ke kursi yang sebelumnya di duduki kakeknya. “di sampingmu adalah Nathan pratama orang yang akan ku jodohkan denganmu” Alexa kaget luar biasa ketika kakeknya mengatakan kata jodoh. Namun saat Alexa menoleh dan mendapati siapa yang berada di sampingnya, Ia terasa jantungnya berhenti berdekat detik itu juga. Impossible.
Nathan memandang tidak percaya sejak awal kedatangan Alexa, Ia memang sempat curiga bahwa Alexa mungkin saja keluarga dari Royal Group karena nama belakangnya. Namun, nama wijaya sudah sangat sering di Indonesia jadi itu bisa saja suatu kebetulan. Namun, saat ini detik ini juga Nathan hampir tidak bisa menghirup oksigen di sekitarnya, melihat Alexa duduk di sampingnya. Ini nyata.
“kakek, aku tidak suka dengan kalimat terakhirmu” Alexa menoleh menatap kakeknya yang sekarang sudah duduk dengan kursi tambahan di sampingnya.
“Sudah aku bilang kek, wanita kasar ini tidak akan suka” Kevin ikut berbicara.
Kakek Alexa yang di tatap begitu tajam oleh Alexa tidak dapat berkata apapun. Alexa memang sangat menyayangi kakeknya, namun Ia tidak suka saat kakeknya mulai bicara sembarangan seperti tadi. Ini bukan lelucon.
“Aku harus keluar, ada pekerjaan yang belum selesai” tanpa menghadap ke kakeknya, Alexa langsung berdiri dan permisi kepada semuanya lalu pergi begitu saja.
Nathan memandang punggung Alexa yang keluar dari Restaurant. Tiba-tiba saja Nathan berdiri, “Aku harus pergi. Ada pasien yang harus aku periksa. Terimakasih kakek atas makan malam yang lezat.” Begitu mengucapkan terimakasih, Nathan segera berlari. Dia berbohong, tak ada pasien yang harus Ia periksa kali ini, Ia hanya ingin mengejar Alexa.
Nathan berlari secepat mungkin mengejar Alexa. Nathan mengikuti Alexa sampai di ruang kerjanya. Sebelum Nathan sempat memanggil Alexa, gadis itu sudah lebih dulu menutup pintu ruang kerjanya. Perlahan Nathan berjalan menuju ruangan tersebut.
Nathan mengetuk pintu. Tak ada jawaban, Nathan mengetuk tidak kali lagi. Butuh waktu sekitar lima detik sampai suara Alexa terdengar olehnya.
“Masuk”
Nathan memutar kenop pintu lalu masuk ke dalam ruang kerja Alexa. Beberapa detik Alexa hanya memandang kaget, tidak tahu apa yang harus Ia lakukan.
“Kau..” Alexa berjalan mendekati Nathan, namun bukan Nathan tujuannya melainkan pintu yang masih terbuka. Dengan cepat Alexa menutup dan mengunci pintu tersebut. “Silahkan duduk”
Nathan duduk di sofa setelah Alexa juga duduk di sofa yang lainnya.
“Aku tidak tahu jika kau adalah kakak laki-laki Rina” ucap Alexa seraya menatap Nathan.
“Aku juga tidak tahu jika kau adalah cucu paling cantik dari kakeknya Kevin” Ucapan Nathan membuat Alexa sedikit menyipitkan matanya.
“Aku tahu kita tidak mengenalmu dengan baik, kau hanya rekan kerja Dr. Lee, namun aku punya satu permintaan yang mau tidak mau kau harus menurutinya” Alexa masih menatap Nathan.
“Sepertinya aku tahu apa permintaanmu” Nathan menyandarkan punggungnya ke sofa.
“Itu lebih baik, aku tidak perlu menjelaskannya” Alexa membuang muka ke arah jendela dan berdiri mendekati tanaman-tanamannya.
Nathan mengikuti langkah Alexa, Ia mengikuti arah pandang Alexa. Awalnya Nathan mengira Alexa memandang tanaman yang ada di dekat jendela, namun setelah Ia perhatikan dengan seksama, Alexa hanya melamun tidak melihat apapun.
“Aku tidak akan memberi tahu keluargamu, tapi yang aku ingin katakan adalah....” Nathan tak melanjutkan ucapannya karena pada detik itu juga Alexa berbalik dan menatap Nathan.
“Mayoritas penyakit hemofilia yang hidup dengan normal karena adanya dukungan keluarga. Itu yang ingin kau katakan?” Alexa harus sedikit menengadah saat menatap mata Nathan dengan posisi berdiri seperti sekarang.
Nathan tak menjawab, Ia sibuk memandang mata Alexa.
“Okay, Dr.Nathan. Anggap kau tidak tahu dan bersikap normal di depan semuanya” Alexa tersenyum.
Tidak. Nathan kehilangan suaranya untuk menjawab perkataan Alexa, tiba-tiba Ia seolah kehilangan oksigen. Alexa tersenyum padanya dengan jarak hanya satu meter. “I’m going crazy” gumam Nathan yang membuat Alexa menyipitkan mata tanda tidak mengerti.
Tok Tok Tok
Ketukan pintu, dengan sigap Alexa berjalan ke arah pintu dan membukanya.
“Tidak biasanya Kau mengunci pintumu sayang” Jo langsung masuk dan mencium kening Alexa.
Nathan menyaksikannya, melihat lagi-lagi tinggi dan berbadan tegap dengan pakaian koki sedang mencium kening Alexa. Saat itulah pikiran Nathan melayang kemana-kemana.
“Ohh Kau sedang ada tamu, maafkan aku” Jo menatap Nathan dan tersenyum, reflek Nathan pun membalas senyum itu.
“Ada apa Jo?” Alexa yang merasa tatapan Jo ke Nathan berbeda dari tatapan Jo yang biasanyapun mencoba memecahkan suasana.
“sejak kapan aku perlu alasan untuk menemuimu sayang?” Jo mengelus puncak kepala Alexa. “Tapi karena kau sedang ada tamu, aku rasa aku bisa menunggu sampai urusanmu selesai” detik berikutnya Jo sudah mencium pipi Alexa dan berjalan pergi.
Alexa kembali menutup pintu dan melihat ke arah Nathan. Laki-laki yang Ia lihat sedang melihat ke arahnya dengan tatapan yang aneh. Alexa tidak tahu tatapan apa itu, tapi itu memang aneh.
“Aku tidak tahu apa yang kau jadikan alasan kepada kakek sampai kau bisa berada di ruanganku begitu lama” Alexa melipat kedua tangannya di dada.
Nathan berjalan mendekati Alexa. “Alasan yang bisa membuatku berada disini selama mungkin”
Alexa mebelalakan matanya tidak percaya dengan kalimat yang baru saja Nathan ucapkan kepadanya. “Terserah, tapi kau bisa keluar sekarang”
Nathan yang mendengar kalimat yang menandakan Ia sudah diusir dari tempat tersebutpun segera berjalan menuju pintu keluar. Namun, Nathan kembali berbalik sebelum Ia memutar kenop pintu. “Sepertinya aku tertarik dengan tawaran kakekmu”

Alexa baru saja ingin menimpali perkataan Nathan, tapi orang yang membuatnya kaget itu sudah tidak ada. 

1 komentar:


  1. Hanya di ICG88.COM dimana kamu bisa mainkan berbagai permainan di HKB Gaming,IDNPLAY, dan Gudang Poker! tentunya dengan inovasi terbaik.gabung dan buktikan sendiri promo dan bonusnya :

    Bonus New Member 20%
    * Min Deposit IDR 50.000,-
    * Max Bonus IDR 300.000,-
    * TurnOver 4X TO Termasuk Modal Dan Bonus
    * Bonus Di Berikan Di Depan
    * Jika Tidak Mencapai Ketentuan Bonus Maka Bonus Akan Di Tarik Melalui Nominal Withdraw

    Bonus Deposit Kedua & Selanjutnya 5%
    * Min Deposit IDR 50.000,-
    * Max Bonus IDR 100.000,-
    * TurnOver 5X TO Termasuk Modal Dan Bonus
    * Bonus Diberikan Di Depan

    Tunggu apa lagi,gabung dan dapatkan bonus serta jackpotnya!

    hubungi kami di :
    BBM : e3a9c049
    LINE: icg88poker
    Whattsapp : 081360618788

    BalasHapus