BAB I
Kevin
sibuk dengan pekerjaannya di salah satu hotel milik keluarganya. Royal Hotel,
hotel berbintang yang selalu penuh setiap harinya. Hotel ini memang digunakan
oleh para pengusaha untuk memberikan penginapan kepada rekan kerja mereka.
Kevin berdiri di meja reseptionist seraya menyandarkan dirinya di meja
tersebut.
“Rina,
kapan kau pikir hotel ini akan sepi?” tanya Kevin pada salah satu resepsionist
yang sedang berjaga hari ini.
“Saya
tidak tahu, Pak” jawab Rina sedikit gugup karena Kevin tiba-tiba menoleh dan
menatapnya.
“Kau
ini, tunggu aku setelah pekerjaanmu selesai, aku ingin mengajakmu kesuatu
tempat” Kevin tersenyum pada Rina dan pergi berlalu begitu saja.
“Apa-apaan
itu tadi? Dia menggodaku saat aku sedang bekerja? Oh Ya Tuhan.. kapan dia
menjadi lebih dewasa” gerutu Rina setelah melihat sosok Kevin yang sudah agak
jauh darinya.
Rina
adalah kekasih Kevin, Ya semua orang di Royal hotel sudah mengetahuinya.
Sebenarnya dulu Rina hanya karyawati biasa yang bekerja begitu keras untuk
membayar biaya kuliahnya. Namun, tanpa Rina ketahui ternyata Royal Hotel
dimiliki oleh Kevin Wijaya yang tidak lain adalah musuh pebuyutan Rina sejak
SMP sampai SMA. Seperti apa yang orang katakan, jangan terlalu membenci
seseorang karena benci dan cinta dipisahkan oleh satu garis tipis yang bisa
putus kapan saja dan ternyata itu terjadi pada Rina dan Kevin. Mereka sudah
berhubungan selama satu tahun dan selama itu pula Kevin selalu mengganggu Rina
ketika bekerja.
“Hallo
Rina” suara Alexa membuyarkan lamunan Rina. Alexa memang sering datang kesini
karena Ia adalah pemilik dari Royal Resto yang juga tersedia di Royal Hotel.
Keluarga wijaya memang memiliki bisnis hotel dan resto dan kakek mereka membagi
itu secara adil pada cucu-cucu mereka.
“Hai
Lexa, Kau ingin bertemu Kevin? Dia baru saja masuk” ucap Rina dengan ramah.
Semenjak Rina bekerja di Royal hotel, dia langsung mengenal Alexa dan berteman
baik.
“Aku
bosan harus bertemu dengannya, jika saja kakek tidak memintaku memberikan ini
padanya” Alexa mengangkat dua plastik yang berisi oleh-oleh dari Italia.
Kakeknya baru saja berlibur kesana, beliau hampir memenuhi kopernya dengan
barang-barang tidak berguna. “Ini satu untukmu, kakek bilang kau harus kesana
jika ingin berterimakasih dan jangan pernah melakukannya karena Ia akan
bercerita selalu lebih dari tiga jam tentang apa saja yang Ia lakukan disana”
Alexa memberikan satu bungkusan itu kepada Rina.
“Terimakasih,
aku akan tetap kesana nanti dengan membawa beberapa bungkus bubuk kopi agar aku
tidak mengantuk saat mendengar beliau bercerita” keduanya tertwawa. Alexa
jarang sekali tertawa, Ia hanya bisa tertawa bersama Rina dan Kevin. Entah apa
yang Alexa pikirkan, tapi terlalu banyak tertawa tidak akan baik bagi dirinya.
Alexa
melenggang masuk ke dalam ruang kerja Kevin. Tanpa mengetuk pintu, Ia sudah
berada di dalam ruangan dengan cat putih bersih seragam dengan meja, lemari dan
sofa yang tersedia di ruangan itu. “Aku masih tidak menyukai kantormu, Sepupu”
“Kau
tidak perlu kesini jika tidak suka, untuk apa kau kesini?” Kevin berdiri dari
kursi kerjanya dan berjalan menuju sofa. Alexa sudah duduk manis disana. “Dan
apa yang kau bawa itu?”
“Kau
seharusnya menjenguk kakek, Dia baru saja kembali dari liburannya” Alexa
menyandarkan punggungnya.
“Dua
minggu cepat sekali, mengapa kakek tua itu tidak berlibur selama satu tahun
disana” ucap Kevin seraya membuka plastik berwarna merah dengan tulisan Italy
di depannya. “Coba lihat! Kakek memang sudah tua”
Kevin
mengeluarkan sebuah miniatur menara pisa dan sebuah kaos berwarna biru dengan
lambang bendera italia di depannya dan dibawah lambang tersebut ada tulisan
Italia yang ditulis dengan huruf kapital. “Aku mendapatkan barang yang sama
satu tahun yang lalu” gerutu Kevin sambil memasukan kembali kedua barang itu ke
dalam plastik. “Tapi aku senang kakek masih mengingatku”
“Kita
selalu mencintainya Kevin, semenyebalkan apapun kakek, Dia satu-satunya yang
kita miliki sekarang. Satu-satunya orang tua kita” Alexa memandang plastik
berwarna merah tersebut.
“Ya..
selalu” Kevin tersenyum. “By the way, Aku akan makan bersama Rina nanti. Kau
harus ikut kali ini. Kau sama sekali tidak pernah bertemu dengan kakak
laki-lakinya yang sangat kejam terhadapku” Kevin berdiri dan mengambil plastik
merah tersebut dan menyimpannya di salah satu lemari miliknya. “Setidaknya jika
kau datang, kau bisa membalas kata-kata tajam kakaknya, karena tak ada yang
bisa menandingimu soal itu”
Alexa
berdiri dan mendekat pada Kevin yang sedang merapihkan miniatur menara pisa
nya. “Jika aku datang, aku akan mendukung kakak laki-laki Rina yang kau bilang
sangat kejam itu untuk menindasmu” Alexa menghadap ke Kevin dan melipat
tangannya di dada.
“Kau
memang bukan sepupuku! Siapa kau?! Jangan mendekat!” Kevin mundur selangkah dan
menodongkan miniatur menara pisanya seolah itu pisau ke ara Alexa.
“Hahaha,
Aku harus pergi. Kantormu benar-benar seperti rumah sakit sekarang” Alexa
mendekat dan mencium pipi Kevin sesaat. Ia berjalan mendekati pintu lalu
berbalik, “maksudku, Rumah sakit jiwa dengan satu pasien yang menganggap mainan
menara seperti pedang” Sebelum Kevin sempat menjawab, Alexa sudah menutup pintu
dan menghilang.
***
Alexa
memasuki dapur restaurantnya, hari ini malam minggu dan seperti biasanya Royal
Resto selalu penuh dengan pengunjung. Kebanyakan pengunjung memang sepasang
muda mudi yang berpacaran, bahkan di siang hari. Mungkin karena memesan meja
untuk malam hari akan sangat sulit, karena tak akan pernah ada yang tersisa.
“Jo,
Aku selalu suka dengan masakanmu, ini sangat enak” Alexa memuji salah satu
masakan Jo, kepala koki di Royal Resto. Alexa mendekat pada Jo yang sedang
sibuk menghidangkan makanan penutup yang akan segera disajikan. “Kau seorang
laki-laki yang manis Jo”
“Percuma
kau memujiku Lexa, kau bahkan tidak tertarik padaku” ucapan Jo membuat Alexa
kaget. Jo memang salah satu koki terbaiknya, dan salah satu laki-laki yang
sempat mengutarakan cinta pada Alexa.
“Aku
tak mendengarmu, selamat bekerja Jo” Alexa tidak ingin membahas ini sekarang,
tidak bukan hanya sekarang tapi selamanya. Percayalah, Alexa gadis yang sangat
cantik, berambut panjang bergelombang berwarna cokelat, bibirnya tipis dan
matanya bulat. Siapapun akan langsung mengatakan Alexa cantik jika bertemu
dengannya. Siapapun.
Alexa
kembali ke ruangannya. Tidak seperti ruang kerja Kevin, ruang kerja Alexa lebih
mendominasi warna cokelat dan hijau tua. Di ruangan Alexa juga terdapat
beberapa tumbuhan di sekitar jendelanya. Alexa suka tumbuhan, jadi semua tempat
yang paling sering di tempatinya, Ia selalu membawa tumbuhannya kesana.
Alexa
membaca laporan yang diberikan Daniel tadi pagi. Daniel adalah manajer di Royal
Resto, salah satu karyawan yang Alexa sukai selain Jo. Daniel selalu tahu apa
yang Alexa inginkan, Ia selalu bisa memberikan laporan sesuai selera Alexa
tidak berbelit-belit dan mudah di mengerti.
“Kau
sudah membacanya?” Alexa menoleh ke sumber suara. Daniel sudah berdiri di
hadapannya dengan secangkir cappucino, Alexa bisa tahu dari aromanya. “Khusus
untuk tuan putri” Daniel menaruh cangkir itu di meja.
“Kau
selalu tahu apa yang aku sukai Daniel” Alexa segera menyesap cappucino miliknya.
“Dan aku tahu ini buatan Jo” Alexa tersenyum kepada Daniel.
“Setidaknya
aku yang meminta dan mengantarnya untukmu” Daniel mengangkat bahunya tanda
tidak peduli. “Kau sudah melihatnya kan?” Daniel kembali bertanya, Alexa hanya
mengangguk mengiyakan. “Selalu malam minggu, aku tahu tempat ini memang
terkenal, setiap tujuh hari dalam seminggu tempat ini tidak pernah sepi” Danie
mengambil sebuah pulpen dan kertas kosong di meja Alexa.
“Itu
bagus bukan? Royal Resto mendapat kepercayaan publik” ucap Alexa sambil
memandang tangan Daniel yang sudah sibuk menggambar sesuatu. Daniel memang
pandai menggambar, Ia bisa saja menjadi seniman jika Ia ingin namun pilihannya
berbeda, menjadi Manajer di Royal Resto lebih menarik baginya. Orang pasti
mengira itu karena gaji yang besar, namun Alexa dan Jo tahu bahwa alasannya
bukan itu.
“Memang,
tapi di malam minggu mereka semua berubah menjadi sepasang kekasih yang saling
mencintai dan mengumbar kemesraan bahkan disiang hari seperti ini” Daniel
menatap wajah Alexa sesaat lalu kembali fokus dengan pulpen dan kertasnya. “Ada
apa sebenarnya dengan Indonesia? Mengapa mereka harus bermesraan setiap malam
minggu?” gerutu Daniel.
“Ada
apa denganmu Daniel? Kau sudah bekerja di sini beberapa tahun dan sekarang kau
protes masalah malam minggu” Alexa masih menatap wajah Daniel, Ia tahu Daniel
sangat tampan dan pintar. Tinggi, bertubuh tegap, bermata cokelat dan memiliki
senyum yang bisa membuat semua orang jatuh cinta padanya, termasuk almarhum
nenek Alexa.
“Mereka
bermesraan di depan ku, Setiap malam minggu mereka membawa pasangannya
berpegangan tangan, berpelukan hingga berciuman di depanku. Sedangkan aku hanya
sibuk melayani mereka semua” Daniel menghentikan aktifitas menggambarnya lalu
menopang dagunya seraya menatap Alexa.
“Kalau
begitu, carilah seorang wanita Daniel. Aku akan mengizinkanmu libur di malam
minggu, kau manajer terbaik seindonesia menurutku, itu bukan hal sulit untuk ku
berikan padamu” Alexa berpaling dan menyesap kembali cappucino miliknya.
“Kau
tahu aku tak perlu mencari jika wanita itu sudah berada di hadapanku sekarang”
Alexa hampir tersedak mendengar ucapan Daniel. Laki-laki itu mengucapkan dengan
santai sambil memberikan garis terakhir di gambarnya.
“Kau
mulai lagi, aku tak mendengarnya” Alexa membersihkan bibirnya dengan tisu takut
kalau ia menyisakan noda disana.
“Tadaaa..
ini untukmu dan selalu untukmu. Aku akan kesini lagi nanti. See you princess”
Daniel memberika secarik kertas, sebuah gambar yang indah. Disana jelas
terlihat gambar potongan gedung, Alexa tahu itu adalah jendela kantornya.
Daniel menggambarnya dengan sangat detail, terlihat samar seorang gadis sedang
menatap kebawah, tanpa bertanya Alexa tahu itu adalah dirinya. Daniel selalu
tahu apa saja yang Alexa lakukan saat berada di dalam ruangannya, salah satunya
menatap jalanan dari jendela kantornya.

BalasHapusHanya di ICG88.COM dimana kamu bisa mainkan berbagai permainan di HKB Gaming,IDNPLAY, dan Gudang Poker! tentunya dengan inovasi terbaik.gabung dan buktikan sendiri promo dan bonusnya :
Bonus New Member 20%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 300.000,-
* TurnOver 4X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Di Berikan Di Depan
* Jika Tidak Mencapai Ketentuan Bonus Maka Bonus Akan Di Tarik Melalui Nominal Withdraw
Bonus Deposit Kedua & Selanjutnya 5%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 100.000,-
* TurnOver 5X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Diberikan Di Depan
Tunggu apa lagi,gabung dan dapatkan bonus serta jackpotnya!
hubungi kami di :
BBM : e3a9c049
LINE: icg88poker
Whattsapp : 081360618788